Ku sambut seribu puja.
ku terima seribu luka.
gairah lemah jiwa mati.
duka begitu mesra atas hidupku.
bagai sumber air mata sang petaka.
bahagia hanyalah imajinasi
seakan haram bagiku.
aku hanyalah hayalan yg merindukan sinar fajar.
aku adalah tidur panjang pada mata yg trbuka.
aku yang telah mati
atau dunia ini yg sudah mati.
aku tak ubah srigala anak purnama.
aku memburu mangsa.
tetap saja di hujam seribu duka.
mata airku air mata.
kesdihan jiwa tak berujung batas
Mata air air mata
Jumat, 14 Oktober 2011
Diposting oleh Fikih_666 di 21.14
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar