Ku hantam emosi dengan distorsi.
benturkan otak ke dinding keras.
arogansi kadang harus trjadi.
saat yang ku butuh berebut ambisi.
kenyataan itu sangat menyiksa.
tak peduli atau begitu bangga.
ku jilat liur yang tumpah.
mengakui munafiknya diri.
rasa tak peduli mendiskriminasi.
rasanya otak tak lagi berfungsi.
di jarah ego yang merampas hak.
apakah keterpurukan adalah pilihan?
Atau berdiri melawan harapan.
Berikan aku kekuatanku kembali.
dengan distorsi keras.
HANTAM DISKRIMINASI DENGAN DISTORSI
Selasa, 01 November 2011
Diposting oleh Fikih_666 di 20.18
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar